Memperkaya wawasan kebudayaan merupakan salah sau perwujudan rasa cinta tanah air seorang warga negara. Banyak sekali unsur yang bisa digunakan untuk memperkaya wawasan kebudayaan dan salah satunya berasal dari busana baju adat kedaerahan. Ya, setiap busana adat memiliki ciri khasnya masing-masing untuk menonjolkan karakteristik budayanya. Salah satu baju adat yang menarik untuk dibahas karena mencerminkan berbagai akultirasi budaya adalah Rejang Lebong yang berasal dari Bengkulu. Baju adat tersebut merupakan perpaduan antara budaya Melayu Deli, Melayu Jambi, Melau Riau, Palembang, dan Lampung. Akulturasi budaya yang terjadi menghasilkan corak baju adat yang memiliki keunikan tersendiri ketimbang baju adat dari daerah lainnya.

Rancangan baju adat Rejang Lebong untuk pria terdiri dari perpaduan jas dan celana panjang dengan bahan berkualitas dan berwarna senada seperti merah tua, biru tua, hitam, dan sebagainya. Bagian pinggang akan dililit dengan kain bermotif emas atau yang dikenal sebagai sarung segentang lengkap dengan ikat pinggang (pending) dan keris sebagai alat perlindungan. Sebuah topi dengan bentuk runcing tegak ke atas juga digunakan sebagai peutup kepala yang dikenal sebagai detar. Sedangkan busana busana untuk wanita terdiri dari perpaduan baju kurung (lengan panjang) dan kain songket sutera sebagai bawahannya dengan warna yang serupa dengan busana pria. Selain itu, penampilan baju adat menjadi semakin unik dengan pernak-pernik berwarna keemasan seperti kalung, anting, gelang, dan sebagainya.