Prabu Siliwangi atau Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja adalah putra dari Prabu Dewa Niskala. Dia lahir tahun 1401 M di Kawali Ciamis. Dibawah kepimpinannya Pakuan Pajajaran mengalami perkembangan yang menakjubkan. Hal serupa diceritakan pada prasasti Batutulis. Bahkan nama sang raja telah ternulis dalam kropak 630 sebagai lakon. Siliwangi sendiri berarti penganti Prabu Wangi. Sejarah panjang dari lelakon Prabu Siliwangi cukup beragam dan dikenal diberbagai suku di Indonesia. Masa muda sang prabu diluliskan sebagai sosok yang pemberani dan tangkas. Setelah resmi dinobatkan sebagai raja, hal pertama yang dilakukan oleh Prabu Siliwangi adalah menunaikan hajat sang kakek yang diucapkannya melalui ayahanda. Pesan tersebut bisa ditemukan dibeberapa prasasti.

Sang raja langsung menugaskan para anggota kerajaan untuk tidak menyulitkan rakyat. Salah satunya membebaskan rakyat dari bea ataupun pajak. Selain itu, muncul tradisi gotong royong. Konsep tersebut tercipta dari ide dasar pajak. Hal lain yang tak kalah menarik adalah ditemukannya beberapa piagam Sri Baduga atau Prabu Siliwangi yang berupa piteket. Tidak heran jika dalam masa pemerintahannya, Prabu Siliwangi dikenal sebagai raja yang memegang teguh paham egalitarianisme atau paham kesejahterahaan. Sedangkan untuk kultus yang dibawanya terdapat beberapa kepercayaan yang kemudian tersebar. Mulai dari Sunda Wiwitan, hindu Dharma, sampai Konghucu.