Stasiun Wonokromo merupakan salah satu stasiun kereta api besar tipe C yang terletak di Jagir, Wonokromo, Surabaya. Stasiun ini juga bisa dikatakan sebagai pintu masuknya kereta api yang akan menuju Surabaya. Dari arah selatan menjadi jalan masuk bagi penumpang yang berasal dari Madiun/Banyuwangi dan dari arah barat daya menjadi jalan masuk bagi penumpang dari Madiun.

Berdasarkan SK Walikota Surabaya No. 188.45/504/436.1.2/2013, Stasiun Wonokromo ditetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya. Hal ini karena stasiun ini sarat akan sejarah perkeretaapian di Indonesia. Pembangunannya bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api rute Surabaya-Pasuruan-Malang dan proyeknya dikerjakan oleh Staatspoorwegen (SS), perusahaan KA yang dikelola oleh Belanda.

Pada awal pembangunannya, stasiun ini dibangun dengan sangat desain yang sangat sederhana. Sebab, fungsinya memang hanya untuk menunjang arus produksi hasil perekebunan dari daerah di sekitar Surabaya dan sekitarnya yang akan dikirimkan ke Eropa melalui Tanjung Perak. Kemudian, stasiun ini direnovasi dan menjadi persilangan besar yang terhubung dengan jalur KA Surabaya-Solo dan Batavia.

Setelah mengalami beberapa kali penambahan dan pengurangan jalur, kini Stasiun Wonokromo memiliki 4 jalur. Sudah banyak kereta api yang melintas maupun berhenti di Stasiun Wonokromo untuk tujuan Surabaya. Di antaranya merupakan kereta api kelas ekonomi da nada juga Commuter Line yang meramaikan aktivitas di stasiun Wonokromo.